Senin, 03 Mei 2010

Christopher Kane

Why I love you, Kane ;







// Gingham pleated bustier dress, soft, pastel, ' feminin with edge'.


// Stripe dress with velvet applique


// Geometric dress, rasanya seperti melihat ubur-ubur yang cantik berenang di dalam laut.


"CUT OUT & cutting edge"





Satu lagi perancang edgy asal Inggris. Christopher Kane. Entah kenapa sepertinya Inggris alias Britania Raya roots budaya edgynya sangat kuat. Salah satu unsur yang kuat adalah, budaya punk. Punk yang punya ciri khas CUT & PASTE. Kayaknya sudah mendarah daging di setiap pribadi orang Inggris. Bukan saja soal musik The Beatles yang kencang dengan aksennya yang kental. Namun 'aksen' kental ini merembet juga ke soal fashion. Tapi saya tidak bicara soal dedengkot fashion Inggris. Saya bicara soal Christoper Kane. Saya jadi inget pertama kali ia muncul dan nonton kemunculannya di Fashion TV. Kane sempat dicibir sinis oleh pengamat fashion diluar negeri sana. Ada yang bilang garis rancangannya mirip dengan salah satu desainer senior (saya lupa namanya). Begini dan begitu, tapi Kane cuek saja menanggapinya.
Hmmm... kalo diliat-liat dari beberapa potong baju yang gambarnya berhasil saya save, seakan-akan, mensiluetkan wanita yang feminin tapi tidak terlalu feminin, mandiri, kuat tapi bukan berarti
berpenampilan garang. Tidak perlu 'visualisasi' jaket kulit yang sangar, jeans robek / belel, sepatu boots hitam legam untuk menguatkan sosok wanita 'macho'. Tapi, Kane cukup menegaskan di cutting-nya. Dan bentuk-bentuk yang tidak biasa. Seperti dress yang melambai-lambai bak ubur-ubur. Indah bukan, saya sih melihatnya seperti ubur-ubur. Cantik tapi beracun, istilahnya begitu. Kane juga pernah berkolaborasi bareng Topshop. Koleksi hitsnya, terusan animal print, dress aplikasi potongan kaca, eyelet box bag dan platform boots yang sangat punk dan rebel.
pic source by : polyvore, style.com.


































Tidak ada komentar:

Posting Komentar